SELAMAT DATANG SAHABAT

SELAMAT DATANG SAHABAT

Anda adalah pengunjung yang ke .....

Counter

video denmas

Minggu, 06 Januari 2008

Anak Teraniaya Berpotensi Jadi Miskin Saat Dewasa

Anak Teraniaya Berpotensi Jadi Miskin Saat Dewasa

Lihat Gambar






Dan kemalangan yang dialami seseorang di masa kanak-kanak memberikan kontribusi besar pada kemiskinan hidup yang dialaminya di saat dewasa, kata seorang peneliti Universitas Monash Australia.

Korelasi erat antara pengalaman buruk masa kanak-kanak dan kemiskinan itu diungkapkan Direktur Pusat Nasional Riset Pencegahan Penganiayaan Anak (NRCPCA) Universitas Monash, Prof.Chris Goddard, berdasarkan hasil riset terbaru pihaknya.

Hasil penelitian yang telah dipublikasikan di Jurnal Internasional Child Abuse Review itu, katanya, mendapati pengalaman buruk dan malang di masa kanak-kanak berhubungan erat dengan fungsi keluarga, seperti penganiayaan terhadap anak, kekerasan keluarga, kehidupan keluarga yang porak-poranda serta anak-anak lari dari rumah di usia belia mereka.

Prof.Goddard mengatakan, semua pengalaman buruk tersebut memberikan sumbangan besar terhadap terjadinya kemiskinan sebagaimana dialami sekelompok orang yang hidupnya miskin di usia dewasanya.

Dari hasil kajian yang menggunakan metode wawancara berkedalaman dengan para respondennya itu, terungkap bahwa akumulasi kemalangan hidup di masa kanak-kanak tersebut tidak hanya membawa masalah kesehatan fisik dan kejiwaan tetapi juga memengaruhi kemampuan orang bersangkutan untuk bisa mencapai sukses dalam mengikuti sistem pendidikan dan lapangan kerja.

Akibatnya, mereka yang mengalami kemalangan dan hal-hal buruk lainnya semasa kanak-kanaknya akan menghadapi persoalan dalam kemampuan fisik, kejiwaan dan ekonominya di dalam kehidupan mereka kelak, katanya.

Sementara itu, Peneliti senior NRCPCA, Dr.John Frederick berpendapat, untuk membantu mereka yang mengalami masa kanak-kanak yang suram sehingga terhindar dari kemungkinan masuk ke dalam jurang kemiskinan, instansi terkait, seperti lembaga pelayanan perlindungan anak, perlu memberikan dukungan kepada mereka secara efektif sejak dini.

Intervensi yang efektif semacam itu merupakan modal terbaik bagi mereka, katanya. (*/cax)