SELAMAT DATANG SAHABAT

SELAMAT DATANG SAHABAT

Anda adalah pengunjung yang ke .....

Counter

video denmas

Senin, 12 November 2007

Bokong kobong

Bokong kobong

Kisah nyata yang dialami oleh Bawor ini adalah pelajaran berharga bagi para perokok sekaligus pekorek. Gara-gara kurang berhati-hati dan teledor, mahasiswa sebuah perguruan tinggi ternama di Pontianak, yang kebetulan asli bobotsari Purbalingga ini pantatnya keslomot korek.

Lho, kok bisa? Begini ceritanya...

Bawor yang tinggal di sebuah komplek perumahan di Pontianak ini adalah seorang pecandu rokok. Akan tetapi kebiasaan ini sebenarnya tidak diperbolehkan oleh ibunya, Lady Cangik. Karena itulah Bawor sering merokok dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak kewenangan biyunge.

Pada suatu malam Bawor congore kecut banget, blangkemen pengin udud di kamarnya. Rokok yang tinggal sebatang pun disulutnya dengan rek jres alias korek batang. Dan untuk ”menghilangkan jejak”, korek batang itu pun ia masukkan di kantong belakang celana pendeknya.

Entah lupa atau dasar cah ndlewer, Bawor tidak nyana babar blas kalau sudah dua hari korek batang itu ngendon di saku belakang celananya. Dasar bocah kemproh, selama dua hari itu pula Bawor terus saja memakai celana pendek tersebut. Akibatnya, kotak korek itu menjadi rusak dan beberapa batang korek keluar dari wadahnya. Hal ini juga tidak disadari oleh Jon Bawor yang masih tetap memakai celana itu.

Bawor baru sadar ketika ia mengalami peristiwa yang sangat menyakitkan bagi dia, namun menggelikan bagi orang lain. Saat lagi enak-enaknya turu ngorok, tiba-tiba saja bokongnya merasa sakit yang teramat sangat, mak slenget begitu rasanya, sehingga ia langsung kaget dan terbangun seperti orang habis mengalami mimpi buruk. Rasa perih dan panas melanda bokong Bawor yang masih terbalut celana pendeknya yang terbakar.

Usut punya usut, ternyata sumber bencana berasal dari korek batang yang ada di saku celana itu. Penthol korek yang keluar dari kotak yang sudah rusak itu menggesek pemantik pada bungkus korek api yang bergeser seiring dengan gerakan tidur Bawor yang pating penthalit. Akibatnya, api menyala! Meski akhirnya mati lagi, tak pelak nyala api itu sempat membuat kulit pantat dan celana Bawor kobong. Ana-ana baen kae bocah... -



 

Tidak ada komentar: