SELAMAT DATANG SAHABAT

SELAMAT DATANG SAHABAT

Anda adalah pengunjung yang ke .....

Counter

video denmas

Minggu, 18 November 2007

Kok mumbul...?

Kok mumbul...?


Yang namanya sinoman, tentu butuh kekompakan antara laki-laki yang bertugas sebagai pengantar makanan dan perempuan yang menyajikannya kepada para tamu. Namun tidak demikian halnya dengan Jon Koplo dan Lady Cempluk yang sedang nyinom di sebuah hajatan di daerah Sukoharjo paling selatan yang berbatasan dengan Wonogiri ini.
Seperti biasa, setiap ada orang yang punya gawe, para pemuda desa didhapuk jadi sinoman alias pengantar sekaligus penyaji makanan. Kebetulan dalam rewangan kali itu Jon Koplo berpasangan dengan Lady Cempluk. Koplo membawa makanan yang ditaruh di sebuah nampan kayu yang cukup besar, sementara Cempluk yang nanti harus menyajikan kepada para tamu. Suguhan sesi pertama berupa wedang dan snack berlangsung dengan lancar-lancar saja. Namun masalah muncul ketika makan besar keluar.
Saat itu Jon Koplo sedang berada di belakang untuk mengambil jatah makanan yang harus diantarkan, sementara Lady Cempluk sudah siap berdiri nggejejer di samping para tamu. Ndilalah-nya, beberapa tamu yang ada di sampingnya itu adalah teman-temannya. Maka sambil menunggu Jon Koplo, Cempluk pun terlibat jagongan heboh dengan tamu-tamu itu. Saking asyiknya ngecuprus dengan para tamu itulah Cempluk sampai lupa dengan tugasnya, padahal saat itu Jon Koplo sudah berada di dekatnya sambil membawa nampan berisi nasi sak cething-nya lengkap dengan piring sekaligus lawuh-nya.
Berkali-kali Koplo memanggil, namun Cempluk tidak ngrewes babar blas. Untung ada salah satu among tamu yang njawil Cempluk, ”Mbak, kuwi lho! Mesakake Mas Koplo, selak kabotan!”
Mak jegagik, Cempluk baru sadar kalau ia lagi tugas. Cempluk pun buru-buru mendekati Koplo untuk mengambil makanan yang ada di nampan. Namun entah saking semlengeren-nya membawa nampan yang super berat itu , Koplo tidak nggagas kalau isi nampannya diambil Cempluk. Ndilalah yang diambil dulu kok ya nasinya. Itu pun tidak ngomong sama Koplo. Akibatnya, mak wuuuttt... nampan yang dipegang KOplo mumbul karena jadi ringan mendadak. Piring sak lawuh-nya yang masih ada di nampan itu pun jadi tumpah semua.
Semua yang ada di situ langsung bergegas membantu Koplo, kecuali Lady Cempluk yang kamitenggengen masih berdiri terpana...