SELAMAT DATANG SAHABAT

SELAMAT DATANG SAHABAT

Anda adalah pengunjung yang ke .....

Counter

video denmas

Minggu, 18 November 2007

Gembusnya ada 2

Gembusnya ada 2


- Omong-omong soal salah sambung, bukan hanya Jon Koplo yang mengalami, seperti lakon Ah Tenane kemarin. Kejadian itu juga menimpa Lady Cempluk, seorang reporter magang yang bekerja di sebuah penerbitan di Solo.
Alkisah, beberapa waktu lalu Keraton Surakarta Hadiningrat kesripahan kerbau piaraannya yang bernama Kyai Slamet.
Oleh redaktur yang mengampu halaman Kota di koran tersebut, Cempluk ditugaskan untuk meliputnya. Ia diminta untuk konfirmasi dengan pihak keraton perihal kematian kerbau yang dianggap keramat tersebut.
”Pluk, coba kamu hubungi kerabat keraton yang namanya Bapak Tom Gembus,” perintah redakturnya melalui HP.
Namanya saja reporter magang, masih semangat-semangatnya bekerja, Lady Cempluk pun cuma nggah-nggih-nggah-nggih saja. Sebelum meliput ke keraton, Cempluk berinisiatif ngebel dulu ke Pak Gembus. Cuma sayangnya, Cempluk belum tahu nomor teleponnya. Makanya ia minta informasi kepada Gendhuk Nicole, rekan senegaranya.
Nah, di sinilah letak kelucuan itu terjadi. Ternyata oh ternyata, nama ”Gembus” yang diinformasikan Gendhuk Nicole itu bukannya Tom Gembus kerabat Keraton Kasunanan Surakarta, melainkan Jon Gembus pejabat Dinas Pasar Surakarta. Memang kebetulan nama beliau-beliau itu nyaris sama.
”Selamat siang, Pak. Apa benar saya bicara dengan Bapak Gembus?” tanya Cempluk melalui telepon.
”Ya, saya sendiri Pak Gembus. Ini siapa?” Pak Gembus balik tanya.
”Saya Lady Cempluk Pak. Cuma mau konfirmasi saja Pak, apa betul kerbau milik Bapak baru saja meninggal?” tanya Cempluk.
”Apa? Kerbau? Kerbau yang mana? Saya tidak punya kerbau kok,” elak Pak Gembus.
Kurang puas dengan jawaban Pak Gembus, Cempluk pun masih ngoyak, ”Maaf Pak, Bapak tidak sedang bercanda kan? Saya baru saja mendapat informasi, bahwa kerbau Kyai Slamet milik Bapak baru saja meninggal. Betul begitu?”
”Lho, kalau soal itu kenapa tidak tanya ke pihak keraton saja? Adik tidak sedang bercanda kan?” balas Pak Gembus.
Sampai di sini Lady Cempluk mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres.
”Maaf Pak, apa betul saya ini bicara dengan Pak Tom Gembus, kerabat Keraton Kasunanan Surakarta?” Cempluk meyakinkan.
”Oooh, salah sambung Dik. Saya Jon Gembus, Dinas Pasar Surakarta, bukan kerabat keraton,” jawab Pak Gembus sambil tertawa.
Mak dheg! Lady Cempluk baru ngeh kalau tadi rupanya salah sambung. Sembari minta maaf, Cempluk menutup telepon dengan perasaan malu yang nggak ketulungan.